Jakarta, 14 November 2014 (Ujang Rusdianto) - Kaum
perempuan memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis. Ini berlaku di
masyarakat maupun keluarga. Apalagi, jumlah perempuan adalah mayoritas. Jika
mereka diberdayakan, maka keluarga dan masyarakat akan sejahtera.
Namun banyak
kendala hingga perempuan di berbagai negara, termasuk Indonesia, kurang
berdaya. Salah satunya karena faktor kemiskinan. Ini membuat berbagai pihak
prihatin. Salah satunya kalangan dunia usaha yang memang memiliki tanggung
jawab sosial untuk menyelesaikan masalah ini. Banyak program yang kemudian
dilaksanakan.
PT Yakult
Indonesia Persada misalnya, produsen minuman susu fermentasi yang mengandung
probiotik, memiliki cara khusus untuk memberdayakan kaum perempuan. Caranya
dengan merekrut mereka untuk menjadi tenaga pemasaran (marketing) Yakult di
lini depan. Merekalah yang menjual produk minuman asal Jepang itu kepada masyarakat
secara door to door.
Perempuan
yang tergabung dalam barisan ini disebut Yakult Lady. Di Indonesia jumlahnya
sekitar 1.200 orang. Sedangkan di Jepang sebagai pusatnya, jumlah mereka
mencapai 43.753 orang. Total Yakult Lady di 12 negara di dunia, termasuk
Jepang, berjumlah 79.089 orang. Dalam sehari, mereka bisa menjual 15,4 juta
botol Yakult. Dengan fakta ini, bisa dikatakan perempuan yang tergabung dalam
barisan Yakult Lady sangat penting peranannya dalam memajukan perusahaan.
General
Manager Marketing PT Yakult Indonesia Persada, Antonius Nababan, mengungkapkan,
Yakult Lady merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate
social responsibility (CSR) untuk memberdayakan kaum perempuan. Dengan direkrut
menjadi Yakult Lady, mereka bisa mendapat penghasilan untuk mencukupi kebutuhan
keluarga (Sumber : http://www.ppsw.or.id, judul Beragam Cara Memberdayakan Kaum
Perempuan).
Potensi
Perempuan
Kaum
perempuan, memiliki kelebihan khusus sebagai tenaga pemasaran. Sebab mereka
lebih ulet dan bisa diterima oleh konsumen. Karena itulah, Yakult mungkin memilih
kaum perempuan sebagai tenaga pemasaran di lini depan.
Sebelum
diterjunkan ke lapangan, para Yakult Lady bahkan mendapat training dan
pembekalan tentang penguasaan produk dan prinsip-prinsip marketing.
"Selama tiga bulan pertama kami akan terus mendampingi mereka. Setelah
bisa mandiri, baru kami lepas," ujar Anton menambahkan.
Soal
pendapatan, dia menjelaskan, Yakult Lady bisa memperoleh penghasilan di atas
Upah Minimum Regional (UMR). Rata-rata penghasilan per bulan sekitar Rp 1 juta.
Namun jika semangat dan dedikasinya tinggi, mereka bisa mendapat Rp 2 juta per
bulan.
Seorang
Yakult Lady membawahi area pemasaran untuk dua ribu kepala keluarga. "Tiap
hari, mereka mengambil stok di kantor Yakult terdekat kemudian
mendistribusikannnya ke pelanggan. Penjualan yang mereka hasilnya sekitar 20
persen dari total penjualan kami," tuturnya.
Bagaimana menurut Anda terkait program ini?