Tangerang, 12 Juni 2015 - Seandainya tidak ada orang miskin, hampir
semua masalah kita praktis terselesaikan. Ketika kita punya uang, kita tentu
bisa memeriksakan diri ke dokter yang baik. Kita juga bisa memperoleh sambungan
jaringan air minum serta makanan berkualitas. Karena itu, tujuan pertama dalam
MDGs adalah mengurangi jumlah penduduk miskin.
Tujuan pertama ini,
memang merupakan tujuan paling penting. Namun, jangan melihatnya sebagai hal
yang terpisah dari tujuan MDGs yang lain. Pada dasarnya, semua tujuan berkaitan
satu sama lain. Benar bahwa jika kita memiliki uang, kita bisa mendapatkan
perawatan kesehatan yang baik. Namun hal sebaliknya, bisa juga terjadi. Jika anda
sakit, bisa membuat anda menjadi lebih miskin – anda akan kehilangan waktu
kerja atau harus membelanjakan uang untuk obat-obatan. Artinya, perbaikan
kesehatan otomatis mengurangi kemiskinan.
Demikian pula dengan pendidikan.
Anak-anak yang menikmati pendidikan bakal terbantu memperoleh pekerjaan dengan
gaji yang lebih baik. Karena ada juga berbagai cara untuk mengatasi kemiskinan
secara langsung, misalnya menciptakan lapangan kerja yang lebih baik, atau
menyediakan jaring pengaman sosial bagi penduduk termiskin. Namun sebelum kita
berbicara terlalu jauh, sebaiknya, kita mengetahui jumlah penduduk miskin.
Berapa banyak dari kita
yang berada di bawah garis kemiskinan? Untuk mengetahuinya, BPS melakukan
survei sosial ekonomi nasional (Susenas) terhadap sampel rumah tangga. Pada
2008, sekitar 35 juta penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan.
Namun itu merupakan jumlah nasional. Situasinya berbeda-beda, dari satu daerah
ke daerah lain. Hidup di perkotaan, misalnya, umumnya membutuhkan biaya yang
lebih tinggi dibandingkan di perdesaan.
Mungkinkah Indonesia
mencapai Target tersebut pada 2015? Bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Anda mungkin
akan terhibur mengetahui bahwa menggunakan ukuran kemiskinan yang lain, wajah Indonesia
terlihat lebih baik. Namun ke depan, Indonesia perlu memikirkan tentang isu-isu
lain ketika membahas pengurangan kemiskinan akibat kurangnya penghasilan. Ketika
menginginkan generasi muda berpenghasilan lebih baik, anda pun harus memberikan
mereka pendidikan yang lebih baik. Tetapi, anda juga bisa langsung berpikir
tentang penghasilan masyarakat, dimulai dengan lapangan pekerjaan dan upah.
Secara keseluruhan,
pemerintah perlu mempertimbangkan dan memastikan tumbuhnya ekonomi yang
bermanfaat pada daerah dan penduduk termiskin. Pemerintah pun harus memberi
perhatian lebih pada kawasan perdesaan karena sekitar dua pertiga dari rumah tangga
miskin bekerja di sektor pertanian. Contohnya, membantu petani meningkatkan
penghasilan dengan cara beralih ke tanaman berharga jual lebih, atau dengan memperbaiki
sistem irigasi dan akses jalan (UR).