Jakarta, 18 September 2014 (Ujang Rusdianto) - Sadar atau tidak, saat ini kita telah memasuki dunia
teknologi komunikasi modern. Semakin
majunya teknologi, berdampak positif pada perkembangan media komunikasi yang
beragam. Media-media komunikasi semakin maju, dan mampu memberikan pelayanan dan fungsi-fungsi yang lebih
efektif dan efisien dalam berkomunikasi. Salah satu
media yang mampu melakukan hal ini adalah komputer. Melalui komputer, gadget
dan lainnya, kini setiap individu dapat dengan mudah mengakses internet.
Komunikasi melalui internet
telah menjadi topik penelitian dalam beberapa tahun terakhir. Isaksson &
Jørgensen (2010) misalnya, telah menyelidiki bagaimana organisasi berkomunikasi
melalui website. Solis &
Breakenridge (2009) melihat bagaimana media sosial merubah cara Public Relations dalam menjalin hubungan
dengan pelanggan. Redish (2007)
menyelidiki fitur linguistik dan bagaimana
menulis konten website yang efektif.
Kelleher & Miller (2006) meneliti website
organisasi dan strategi relasional. Lain itu, Pollach (2005) lebih dulu telah
meneliti bagaimana organisasi menampilkan diri dalam dunia maya dan strategi
yang diterapkan untuk meningkatkan kredibilitas dan utilitas. Benang merah dari
beberapa penelitian tersebut, para peneliti memfokuskan penelitian pada
hubungan antara organisasi dan stakeholder
melalui internet.
Perkembangan teknologi memiliki peran yang besar dalam
dunia sosial manusia. Hal ini dikarenakan, komunikasi memiliki peran penting
dalam kehidupan manusia. Melalui komunikasi, manusia membangun interaksi dengan
manusia lain. Namun yang menarik, dalam kajian komunikasi kesenjangan yang
paling utama adalah belum adanya kepastian tentang status internet dalam konteks sebagai media
komunikasi. Banyak yang mempertanyakan status internet sebagai media komunikasi interpersonal
ataukah media massa – umumnya memasukkan internet sebagai media massa bentuk
baru.
Sayangnya, belum banyak yang melakukan riset internet dari sudut pandang ilmu
komunikasi, khususnya di Indonesia. Publikasi tentang website misalnya, masih banyak membahas tentang hardware dan software yang merupakan hasil kajian para peminat studi Teknologi
Komunikasi dan Informatika (TIK). Selangkah lebih maju, ditunjukkan publikasi
yang mengkaji media sosial, tetapi topiknya belum variatif – umumnya hanya
sebagai media komunikasi pemasaran. Kondisi ini kadang menimbulkan pertanyaan
penulis, lalu dimana letak “sosial” dari media ini?
Senada dengan itu,
kajian CSR di Indonesia umumnya juga masih dilakukan oleh peminat studi
Kesejahteraan Rakyat, Ekonomi Pembangunan, Manajemen, Hukum dan Akuntansi.
Terbukti dengan banyaknya publikasi terkait topik tersebut di Indonesia. Sama
halnya dengan website, CSR dalam
kaitannya dengan studi Ilmu Komunikasi masih sedikit dikaji – bila tidak ingin
dikatakan tidak ada di Indonesia. Padahal, CSR dalam studi komunikasi
perusahaan (Corporate Communication) telah menjadi pembahasan mendalam, sebagai sub-bab,
seperti yang terdapat dalam publikasi Joep Cornelissen (2004) dan Paul A.
Argenti (2009).
Perkembangan komunikasi CSR di Indonesia lebih lanjut,
dapat dikatakan senasib dengan investor
relations (hubungan inverstor) – dikenal tapi tidak banyak dikaji. Mengapa
demikian? Bila dibandingkan dengan sub fungsi Corporate Communication lainnya, kedua sub fungsi Corporate Communication ini kalah
popular dengan Media Relations, Internal
Relations, atau Crisis Management.
Pepatah lama “tak kenal maka tak sayang”
nampaknya pas untuk menggambarkan kondisi ini.
Inilah yang kemudian menarik penulis menerbitkan buku
sebelumnya, “CSR Communication: A
framework for PR Practioners” pada tahun 2013. Dalam buku yang sedang Anda
pegang ini, lebih spesifik membahas komunikasi CSR di media on-line. Dengan demikian, buku ini penulis harapkan
dapat menambah khasanah internet sebagai media komunikasi – khususnya sebagai
media untuk mengkomunikasikan CSR. Bagaimanapun, Internet secara umum, website
dan social media secara khusus, ternyata
bukan sekedar menjadi alternatif media
komunikasi saja, tetapi ikut membentuk pola-pola komunikasi CSR. Bentuk
komunikasi baru ini akan dikaji lebih jauh dalam buku ini.
Ujang Rusdianto, S.I.Kom, M.IKom
Penulis
Cyber CSR
Konsultan
Komunikasi CSR/Trainer/Dosen Komunikasi