Jakarta, 23 Oktober 2014 (Ujang Rusdianto) - Pemerintah baru di bawah komando Jokowi-JK, harus segera
bertindak dalam hal pemberdayaan petani sawit. Caranya dengan membuat peta
jalan (road map) petani sawit mandiri yang berkelanjutan dengan komitmen
pemberdayaan.
Road map ini berguna sebagai lokomotif membangun kesejahteraan masyarakat di tingkat daerah. Sementara di saat yang bersamaan mampu menjamin kelestarian hutan tropis yang tersisa.
Road map ini berguna sebagai lokomotif membangun kesejahteraan masyarakat di tingkat daerah. Sementara di saat yang bersamaan mampu menjamin kelestarian hutan tropis yang tersisa.
Desakan ini juga muncul dari workshop petani
sawit mandiri menuju keberlanjutan yang digelar oleh Greenpeace bersama Serikat
Petani Kelapa Sawit (SPKS). Green Peace melaporkan, 40 persen kebun sawit di
Indonesia dimiliki oleh petani skala kecil. Mirisnya, tingkat produktifitasnya dua kali lebih rendah dibandingkan
kebun milik perusahaan. Sementara ekspansi kelapa sawit telah menjadi
penyebab terbesar deforestasi Indonesia yang mencapai 150 ribu hektar per tahun
antara 2009-2011.
Realitasnya, petani sawit mandiri sudah siap
dengan komitmen untuk membangun kebun yang berkelanjutan dari sisi sosial dan
lingkungan. Sayangnya pemerintah lalu belum punya arah jelas bagaimana petani sawit
mandiri ini diberdayakan baik pada aspek finansial, sumber daya manusia dan
pengorganisasian.
Pemerintah ke depan, tidak hanya diharapkan sebagai lembaga
perijinan, tetapi juga harus memberdayakan petani. Petani mandiri juga meminta
kepastian aspek legal dalam penguasaan lahan dan memperjelas batas-batas kebun
perusahaan dan masyarakat.
Pembangunan industri kelapa sawit nasional saat
ini timpang yang hanya bertumpu pada kepentingan sektor swasta. Di saat yang
sama pemerintah seakan lupa bagaimana pemerintah memberdayakan kelompok petani
. Faktanya, setiap tahun ada 2.000 kelembagaan petani yang harus direvitalisasi
agar berfungsi optimal mewujudkan kemandirian itu. Ke depan, tinggal pemerintahnya
saja mau atau tidak berpihak pada petani rakyat ini.