Langsung ke konten utama

Ayo, Biasakan Sarapan Pagi


Jakarta, 20 Maret 2014 – Wahyu Kurniawan - Nestle merupakan Perusahaan yang bergerak di  bidang makanan dan minuman yang didirikan sejak 1867 oleh Henri Nestle di Swiss. Kini, Nestle telah berkembang menjadi salah satu perusahaan besar yang memiliki beberapa cabang perusahaan di seluruh belahan Bumi termasuk di Indonesia. Melalui produk-produk andalanya seperti Milo dan Koko Krunch, Nestle mulai lebih di kenal oleh masyarakat Indonesia.
Di usia Nestle yang ke 147 semakin mematapkan niat Nestle untuk terus memberikan dedikasi terbaik melalui produk-produk unggulannya. Sejalan dengan itu Nestle Indonesia menyelenggarakan Brand Activition bekerja sama dengan salah satu Raksasa Retail terbesar dunia Carrefour yakni “Pekan Sarapan Nasional” .

Kepedulian Melalui Sarapan
“Pekan Sarapan Nasional” merupakan suatu program yang ditujukan untuk mengajak masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah dasar untuk membiasakan diri Sarapan Pagi sebelum beraktifitas. Di dalam program tersebut Nestle membaginya dalam tiga sub-Program antara lain ”Awali Harimu dengan Sarapan” dimana anak-anak di edukasi untuk meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya sarapan dimana pesan tersebut disampaikan secara kreatif melaui Komik yang dicetak 100 eksempelar yang kemudian dibagi-bagikan ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar,”
Kedua, Nestle menggelar Sub-program “Lima Juta Cup Sampling” ke sekolah-sekolah dan toko-toko di seluruh Indonesia.  Dimana Nestle membagikan 5 juta sampling produk kegiatan ini pun telah rutin di lakukan oleh Nestle setiap tahunnya. Sebab, Nestle ingin menjadikan sarapan sebagai kebiasaan baik anak Indonesia di pagi hari.
Ini merupakan Puncak dari Program Nestle yang ketiga ialah menyediakan “Breakfast Display” di seluruh Carrefour yang kini sudah berjumlah 85 gerai serta menghadirkan “Breakfast Corner Activity” di 13 gerai Carrefour yang mewakili enam kota besar pendistribusian komik “Awali Harimu dengan Sarapan”.

Bukti Hadirnya Nestle
Sambutan positif program Nestle tersebut banyak dirasakan manfaatnya oleh beberapa pihak yang turut mengambil bagian dalam program “Pekan Sarapan Nasional” antara lain siswa sekolah dasar beserta orang tua siswa karena menjadikan komunikasi tentang ajakan melakukan sarapan pagi. Ini menjadikan orang tua siswa merasakan dampak kepada anaknya untuk bertindak mengawali harinya untuk sarapan pagi hari.
Atas sambutan positif tersebut membuktikan bahwa Nestle begitu berarti kehadiranya bagi kehidupan masyarakat Indonesia,dimana Nestle selalu memberikan betapa pentingnya melakukan hal yang biasa namun sebenarnya merupakan hal yang luar biasa seperti pentingnya membiasakan diri sarapan pagi.
Ke depan, program ini sebaiknya Nestle tidak hanya di menggiatkan program-program seperti ”Awali Harimu dengan Sarapan” di kota-kota besar yang kebanyakan ada di wilayah Indonesia bagian barat tetapi seharusnya kegiatan serupa juga di selenggarakan bagi saudara-saudara kita yang tinggal di  wilayah Indonesia bagian Timur. Hal tersebut sebaiknya dilakukan mengingat tingkat kesadaran akan kesehatan saudara-saudara kita di Timur Indonesia yang masih tertinggal dibanding wilayah Barat agar Nestle lebih memiliki arti yang penting tidak hanya pada kalangan tertentu saja.

Editor : Ujang Rusdianto, S.I.Kom, M.IKom

Postingan populer dari blog ini

Pemberdayaan Masyarakat dan Bias Program Pembangunan

Jakarta, 1 Juli 2014 (Ujang Rusdianto) - Bukan pembahasan baru, jika pemberdayaan masyarakat harus pula melibatkan masyarakat di dalamnya. Sudah seharusnya pula, bahwa pembangunan di berbagai bidang sekarang ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat. Hal ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Harus kita akui, keberhasilan suatu program pembangunan baik ditingkat pusat maupun daerah tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sebab peran serta masyarakat yang diabaikan dalam pembangunan, rentan dengan penyimpangan-penyimpangan terhadap tujuan dari pembangunan yaitu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan dilibatkannya masyarakat dalam pembangunan diberbagai sektor, diharapkan akan kembali memberikan manfaat kepada masyarakat, dimana masyarakat berkesempatan memberikan pengawasan terhadap pembangunan yang sedang berlangsung. Selain itu, motivasi untuk menjaga dan memelihara hasil-hasil pemban...

Stakeholder Relations (2) : Mengkategorikan Stakeholder Organisasi

Jakarta, 25 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Siapa saja yang dapat dianggap sebagai stakeholder yang sah terhadap operasi perusahaan? Untuk menentukan siapa stakeholders perusahaan Anda, maka sebuah organisasi harus melakukan stakeholders mapping atau analisa stakeholders , atau sebagian menyebutnya pemetaan stakeholders.   Menurut Stakeholder Saliance Model , pengelompokan stakeholder dapat dilakukan berdasarkan tipe sesuai kemampuan mempengaruhi suatu organisasi berdasarkan power, legitimasi dan urgensi yang dimilikinya (Cornelison, 2009 : 50). Model ini sekaligus menunjukkan bahwa pengenalan stakeholder tidak sekedar menjawab pertanyaan siapa stekholder suatu isu tapi juga sifat hubungan stakeholder dengan issu, sikap, pandangan, dan pengaruh stakeholder itu. Legitimasi berkaitan dengan individu/kelompok yang dianggap sah dan berhubungan dengan organisasi. Power terkait kekuatan atau pengaruh yang dimiliki oleh individu/kelompok tersebut. Sedangkan urgency terkait i...

Lebih Dekat dengan Cinematography

Jakarta, 27 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Membincang istilahnya, cinematography (sinematografi) terdiri dua frasa, yaitu “Cinema” berarti Gerak dan “Graphy” berarti menulis, dengan kata lain menulis dalam gerak (written in motion). Maka sinematografi dapat diartikan sebagai proses pengambilan ide, kata-kata, aksi, emosi, nada dan segala aspek non-verbal yang ditampilkan dalam bentuk visual. Didalam sinematografi terdapat tool of cinematografi. Apa saja? Untuk menjawab pertanyaan ini setidaknya ada enam tools, yaitu : Frame, Lens, Lights and Colour, Texture, Movement dan Point of View (POV). Pertama, frame. Framing merupakan pembagian adegan berdasarkan sudut pandang, posisi kamera, persepsi cerita yang ditampilkan dalam sebuah shoot. Kedua. Lens, merupakan bagaimana sebuah gambar mewakili sudut pandang mata. Ketiga, Lights and Colour. Merupakan penggunaan warna dan pencahayaan dalam sebuah pengambilan gambar. Keempat, Texture. Menampilkan detil dari sebuah shoot. Kelima, Mo...