Jakarta, 13 Oktober 2014
(Ujang Rusdianto) - Sebagai suatu usaha yang berperan penting dalam
pengembangan usaha di Indonesia, selama ini para pengusaha perusahaan berskala
kecil dan menengah, atau lebih dikenal pengusaha UKM (Usaha Kecil Menengah),
belum secara maksimal mempromosikan produknya, baik itu melalui media koran,
majalah maupun pameran-pameran yang diadakan baik oleh pemerintah, BUMN maupun
pihak swasta.
Dengan
jumlah tenaga kerja, pangsa pasar, serta produksi yang tergolong minim terlihat
bahwa UKM memiliki keterbatasan dari berbagai aspek khususnya dana. Akan tetapi
UKM tetap berusaha untuk bertahan dan tetap berproduksi.
Karena
terkendala dana yang minim, kemampuan untuk mempromosikan produknya juga sangat
minim. Oleh sebab itu UKM membutuhkan upaya komunikasi pemasaran tertentu yang
disesuaikan dengan kemampuan dana, seperti membuat iklan yang ditempelkan pada
pohon dan tiang listrik.
Namun
demikian ada beberapa produk perusahaan berskala kecil dengan target pasar
tidak hanya lokal maupun regional melainkan nasional, sehingga mengharuskan
perusahaan tersebut untuk melakukan komunikasi pemasaran yang efektif dengan
budget yang minimum.
Keterbatasan
dana dalam komunikasi pemasaran menyebabkan usaha-usaha dari kalangan UKM
sering kali mengalami hambatan dalam menjangkau konsumen yang lebih luas,
seperti halnya yang mampu dilakukan oleh perusahaan berskala besar. Perusahaan
berskala kecil menggunakan upaya komunikasi pemasaran yang masih sederhana
melalui komunikasi pemasaran ‘getok tular.’
Komunikasi
pemasaran word of mouth terasa mendominasi dalam UKM karena merupakan suatu
komunikasi pemasaran yang tidak mempergunakan biaya besar seperti halnya iklan.
Hal tersebut dikarenakan komunikasi pemasaran tergantung pada penyebaran
informasi dari seseorang kepada yang lain. Dalam hal ini, cerita positif antara
seorang konsumen ke calon konsumen lainnya menjadi kekuatan bagi komunikasi word
of mouth yang secara dominan dipergunakan oleh UKM tersebut.
Terlepas
dari keterbatasan UKM dalam melakukan komunikasi pemasaran, sehingga word of
mouth tampak mendominasi dalam komunikasi pemasaran UKM tersebut, UKM kerap
kali melakukan upaya komunikasi lainnya. Upaya komunikasi pemasaran tersebut
tentu dengan mempertimbangkan dana yang mereka miliki.
Banyak
usaha kecil teridentifikasi mempergunakan iklan sebagai bentuk komunikasi
pemasaran seperti halnya perusahaan besar. Tidak sedikit perusahaan berskala
kecil, seperti halnya penjual ban bekas, rental mobil, dan biro jasa pembuatan
izin usaha berhasil melakukan komunikasi pemasaran dengan memasang iklan baris
di media cetak yang tepat.
Di
samping itu, usaha kecil kerap kali memasang iklan yang ditempel pada pohon di
jalanan, seperti iklan sedot WC, servis elektronik, pemasangan antena TV, “guru
datang ke rumah”, badut pesta, dan sebagainya. Tidak hanya itu, penggunaan
sales promotion dengan memberikan harga diskon pada hari-hari tertentu, seperti
halnya hari raya ataupun tahun baru, sekarang bukan hanya dilakukan perusahaan
berskala besar, seperti halnya supermarket. Lembaga kursus kecil, mini market,
usaha sedot WC, servis AC, atau usaha skala rumah tangga lain pun sudah
terbiasa melakukan penjualan harga diskon.
Selain
iklan dan sales promotion tersebut, kadang kala usaha kecil dapat melakukan
komunikasi pemasaran dengan publikasi melalui radio. Biasanya radio bisnis
lokal memiliki acara yang menyangkut usaha kecil. Publikasi melalui radio
tersebut dapat berfungsi sebagai komunikasi pemasaran usaha kecil.
Berbagai
bentuk komunikasi pemasaran tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
keterbatasan dana yang dimiliki. Sehingga, bentuk komunikasi pemasaran yang
dilakukan UKM ini terbilang sederhana atau masih terbatas oleh kendala
ketersediaan dana.
Pada
perkembangannya, kendala yang dialami oleh UKM dalam upaya komunikasi pemasaran
dapat terjawab, yaitu dengan kehadiran teknologi informasi melalui media
internet sebagai upaya menjangkau konsumen. Hal tersebut ditandai oleh
bermunculannya website-website bagi UKM yang diselenggarakan oleh organisasi
UKM ataupun lembaga yang terkait dengan UKM guna melakukan komunikasi pemasaran
terhadap produk ataupun jasa yang dimiliki. Website-website tersebut antara
lain seperti www.smecda.com dan www.sme-center.com. Namun tidak sedikit pula
terdapat UKM yang memiliki website sendiri dalam menjalankan usahanya.