Langsung ke konten utama

Stakeholder Relations (4) : Meningkatkan Partisapasi Stakeholders

Jakarta, 25 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Stakeholder (pemangku kepentingan) dapat dikategorikan sebagai pelaku, sedangkan partisipasi merupakan media dalam mencapai tujuan pelaksanaan kegiatan. 
Bank Dunia (2001) mengungkapkan, partisipasi merupakan proses dimana stakeholder mempengaruhi dan berbagi kontrol terhadap inisiatif pembangunan dan keputusan serta sumber daya yang mempengaruinya. 
Dari definisi tersebut jelas, bahwa suatu proses tidak dapat diberi label “partisipatif” bila masalah “mempengaruhi” dan “berbagi” tentang “inisiatif”, keputusan dan sumber daya” tidak muncul.

Mengapa partisipasi terhadap suatu program komunikasi atau program lainnya semakin penting? Setidaknya terdapat empat alasan pentingnya partisipasi dalam menunjang keberhasilan suatu program. Pertama, partisipasi diperlukan untuk meningkatkan rencana pengembangan program secara umum dan kegiatan prioritas secara khusus. Kedua, Partisipasi dikehendaki agar implementasi program sesuai dengan kebutuhan khalayak sasaran. Ketiga, Partisipasi dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan program. Terakhir atau keempat, partisipasi dapat meningkatkan kesetaraan dalam implementasi program (Rusdianto, 2013 : 39).

Persepsi mempengaruhi Partisipasi
Partisipasi stakeholder akan dipengaruhi bagaimana persepsi stakeholder terhadap perusahaan. Sederhananya, persepsi merupakan bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi tersebut dapat berupa pandangan terhadap kebijakan, program, kegiatan, dan upaya promosi yang dilakukan perusahaan terhadap masyarakat.
Tentunya, persepsi stakeholder yang beragam dapat menimbulkan sikap yang beragam pula pada perusahaan. Setiap perusahaan tentu berharap sikap yang dimunculkan dari persepsi adalah sikap positif. Namun karena beragamnya karakter dari masing-masing stakeholder, bukan tidak mungkin bila kemudian sikap yang muncul adalah sikap negatif. Dalam banyak kasus, sikap negatif dapat berubah menjadi perilaku dalam bentuk aksi tindakan fisik.
Ada dua faktor yang mempengaruhi persepsi stakeholder terhadap akivitas perusahaan. Pertama, faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk dalam faktor-faktor personal. Persepsi tidak ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut. Kedua, faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu.
Dalam konteks komunikasi, persepsi stakeholder juga akan dipengaruhi oleh keterdedaan media komunikasi. Keterdedahan komunikasi sebagai padanan media exposure, dalam hal ini berkaitan dengan aktifitas pencarian informasi berupa aktifitas mendengarkan, melihat, membaca, atau secara lebih umum mengalami, dengan sedikitnya sejumlah perhatian minimal pada pesan media.

Baca Selengkapnya dalam Buku :
Ujang Rusdianto, 2013. CSR Communications : A Framework for PR Practitioners, Graha Ilmu : Yogyakarta.

Postingan populer dari blog ini

Pemberdayaan Masyarakat dan Bias Program Pembangunan

Jakarta, 1 Juli 2014 (Ujang Rusdianto) - Bukan pembahasan baru, jika pemberdayaan masyarakat harus pula melibatkan masyarakat di dalamnya. Sudah seharusnya pula, bahwa pembangunan di berbagai bidang sekarang ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat. Hal ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Harus kita akui, keberhasilan suatu program pembangunan baik ditingkat pusat maupun daerah tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sebab peran serta masyarakat yang diabaikan dalam pembangunan, rentan dengan penyimpangan-penyimpangan terhadap tujuan dari pembangunan yaitu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan dilibatkannya masyarakat dalam pembangunan diberbagai sektor, diharapkan akan kembali memberikan manfaat kepada masyarakat, dimana masyarakat berkesempatan memberikan pengawasan terhadap pembangunan yang sedang berlangsung. Selain itu, motivasi untuk menjaga dan memelihara hasil-hasil pemban...

Stakeholder Relations (2) : Mengkategorikan Stakeholder Organisasi

Jakarta, 25 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Siapa saja yang dapat dianggap sebagai stakeholder yang sah terhadap operasi perusahaan? Untuk menentukan siapa stakeholders perusahaan Anda, maka sebuah organisasi harus melakukan stakeholders mapping atau analisa stakeholders , atau sebagian menyebutnya pemetaan stakeholders.   Menurut Stakeholder Saliance Model , pengelompokan stakeholder dapat dilakukan berdasarkan tipe sesuai kemampuan mempengaruhi suatu organisasi berdasarkan power, legitimasi dan urgensi yang dimilikinya (Cornelison, 2009 : 50). Model ini sekaligus menunjukkan bahwa pengenalan stakeholder tidak sekedar menjawab pertanyaan siapa stekholder suatu isu tapi juga sifat hubungan stakeholder dengan issu, sikap, pandangan, dan pengaruh stakeholder itu. Legitimasi berkaitan dengan individu/kelompok yang dianggap sah dan berhubungan dengan organisasi. Power terkait kekuatan atau pengaruh yang dimiliki oleh individu/kelompok tersebut. Sedangkan urgency terkait i...

Lebih Dekat dengan Cinematography

Jakarta, 27 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Membincang istilahnya, cinematography (sinematografi) terdiri dua frasa, yaitu “Cinema” berarti Gerak dan “Graphy” berarti menulis, dengan kata lain menulis dalam gerak (written in motion). Maka sinematografi dapat diartikan sebagai proses pengambilan ide, kata-kata, aksi, emosi, nada dan segala aspek non-verbal yang ditampilkan dalam bentuk visual. Didalam sinematografi terdapat tool of cinematografi. Apa saja? Untuk menjawab pertanyaan ini setidaknya ada enam tools, yaitu : Frame, Lens, Lights and Colour, Texture, Movement dan Point of View (POV). Pertama, frame. Framing merupakan pembagian adegan berdasarkan sudut pandang, posisi kamera, persepsi cerita yang ditampilkan dalam sebuah shoot. Kedua. Lens, merupakan bagaimana sebuah gambar mewakili sudut pandang mata. Ketiga, Lights and Colour. Merupakan penggunaan warna dan pencahayaan dalam sebuah pengambilan gambar. Keempat, Texture. Menampilkan detil dari sebuah shoot. Kelima, Mo...