Langsung ke konten utama

Stakeholder Relations (7) - Berhubungan dengan Pemilik Modal


Jakarta, 25 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan, setiap saat cenderung menunjukkan jumlah yang semakin bertambah. Terjadinya pertambahan permintaan permodalan ini ditunjukkan dengan semakin meningkat kebutuhan untuk aktivitas produksi maupun operasional perusahaan.
Jelas dalam hal ini, bagi setiap perusahaan Pemilik Modal merupakan salah satu organ utama perusahaan. Namun sebagai salah satu stakeholder internal, pemilik modal memiliki hak yang harus dilindungi sesuai  dengan  ketentuan  dalam  anggaran  dasar  dan  peraturan  perundang-undangan yang berlaku.
Pada dasarnya Pemilik Modal berhak untuk: 1) Menghadiri  dan  memberikan  suara  dalam  suatu  Rapat  Pembahasan  Bersama  selanjutnya disebut “RPB”; 2) Memperoleh  informasi  material  mengenai  Perusahaan,  secara  tepat  waktu  dan teratur; serta 3) Menerima  pembagian  dari  keuntungan  Perusahaan  yang  diperuntukkan  bagi  Pemilik Modal dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan lainnya.
Bagi Public Relations suatu perusahaan penting untuk menjalin hubungan baik dengan pemilik modal. Hal ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pencapaian target-target perusahaan publik secara luas. Oleh karena itu, sudah menjadi keharusan bagi setiap emiten untuk membentuk tim Hubungan Investor dan memaksimalkan perannya dalam melaksanakan GCG (Good Corporate Governance).
Strategi komunikasi yang dapat dilakukan antara lain : Pertama, melakukan Riset (Mengidentifikasi persepsi, ekspektasi dan minat investor, baik investor institusi maupun individu). Kedua, Merancang strategi yang berkelanjutan, berdasarkan strategi usaha dan strategi pembangunan corporate brand jangka pendek, menengah, dan panjang. Ketiga, Merancang, memproduksi serta mengelola berbagai program dan alat komunikasi yang akan digunakan. Keempat, memantau pergerakan opini dan persepsi publik melalui analisa pemantauan media terhadap emiten, kompetitor, pasar modal, dan berbagai hal yang mempengaruhi perekonomian secara umum. Baik media konvesional maupun media sosial perlu masuk dalam radar emiten. Kelima, penyesuaian strategi: Menyelaraskan strategi yang telah disusun berdasarkan hasil analisis pemantauan tersebut, apabila perlu.
Dengan menjalankan fungsi ini, Public Relations turut mendukung perusahaan dalam meningkatkan transparansi dan pengungkapan perusahaan pada pemilik modalnya. Fungsi ini bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan dan menjadi jembatan komunikasi antara manajemen perusahaan dan investor. Hal ini akan menjadikan pemahaman yang lebih baik akan kinerja perusahaan serta dalam hal pengambilan keputusan berinvestasi.
Yang harus dipahami, Public Relations dapat berperan dalam penyediaan informasi yang tepat waktu dan seimbang melalui beragam jalur komunikasi seperti melalui website resmi perusahaan, e-mail, news alert, program advertorial di media nasional dan international serta conference call.
Lain itu, sebagai bentuk komunikasi dua arah – Public Relations juga perlu melakukan pertemuan dengan analis dan fund managers dari beberapa negara, berpartisipasi di dalam beragam konferensi investasi dan melakukan non-deal road show. Hal penting lainnya adalah melakukan pengawasan terhadap kepatuhan perusahaan pada peraturan pasar modal serta melakukan pelaporan keterbukaan informasi pada para pemilik modal.

Postingan populer dari blog ini

Pemberdayaan Masyarakat dan Bias Program Pembangunan

Jakarta, 1 Juli 2014 (Ujang Rusdianto) - Bukan pembahasan baru, jika pemberdayaan masyarakat harus pula melibatkan masyarakat di dalamnya. Sudah seharusnya pula, bahwa pembangunan di berbagai bidang sekarang ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat. Hal ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Harus kita akui, keberhasilan suatu program pembangunan baik ditingkat pusat maupun daerah tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sebab peran serta masyarakat yang diabaikan dalam pembangunan, rentan dengan penyimpangan-penyimpangan terhadap tujuan dari pembangunan yaitu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan dilibatkannya masyarakat dalam pembangunan diberbagai sektor, diharapkan akan kembali memberikan manfaat kepada masyarakat, dimana masyarakat berkesempatan memberikan pengawasan terhadap pembangunan yang sedang berlangsung. Selain itu, motivasi untuk menjaga dan memelihara hasil-hasil pemban...

Stakeholder Relations (2) : Mengkategorikan Stakeholder Organisasi

Jakarta, 25 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Siapa saja yang dapat dianggap sebagai stakeholder yang sah terhadap operasi perusahaan? Untuk menentukan siapa stakeholders perusahaan Anda, maka sebuah organisasi harus melakukan stakeholders mapping atau analisa stakeholders , atau sebagian menyebutnya pemetaan stakeholders.   Menurut Stakeholder Saliance Model , pengelompokan stakeholder dapat dilakukan berdasarkan tipe sesuai kemampuan mempengaruhi suatu organisasi berdasarkan power, legitimasi dan urgensi yang dimilikinya (Cornelison, 2009 : 50). Model ini sekaligus menunjukkan bahwa pengenalan stakeholder tidak sekedar menjawab pertanyaan siapa stekholder suatu isu tapi juga sifat hubungan stakeholder dengan issu, sikap, pandangan, dan pengaruh stakeholder itu. Legitimasi berkaitan dengan individu/kelompok yang dianggap sah dan berhubungan dengan organisasi. Power terkait kekuatan atau pengaruh yang dimiliki oleh individu/kelompok tersebut. Sedangkan urgency terkait i...

Lebih Dekat dengan Cinematography

Jakarta, 27 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Membincang istilahnya, cinematography (sinematografi) terdiri dua frasa, yaitu “Cinema” berarti Gerak dan “Graphy” berarti menulis, dengan kata lain menulis dalam gerak (written in motion). Maka sinematografi dapat diartikan sebagai proses pengambilan ide, kata-kata, aksi, emosi, nada dan segala aspek non-verbal yang ditampilkan dalam bentuk visual. Didalam sinematografi terdapat tool of cinematografi. Apa saja? Untuk menjawab pertanyaan ini setidaknya ada enam tools, yaitu : Frame, Lens, Lights and Colour, Texture, Movement dan Point of View (POV). Pertama, frame. Framing merupakan pembagian adegan berdasarkan sudut pandang, posisi kamera, persepsi cerita yang ditampilkan dalam sebuah shoot. Kedua. Lens, merupakan bagaimana sebuah gambar mewakili sudut pandang mata. Ketiga, Lights and Colour. Merupakan penggunaan warna dan pencahayaan dalam sebuah pengambilan gambar. Keempat, Texture. Menampilkan detil dari sebuah shoot. Kelima, Mo...