Jakarta, 25 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Karyawan kerap
disebut sebagai stakeholder kunci perusahaan. Karyawan dimaknai Kasali (2003 :
72) sebagai orang-orang pada suatu perusahaan yang tidak memegang jabatan
struktural dan program komunikasi yang ditujukan pada mereka disebut sebagai
komunikasi internal.
Komunikasi internal
yang baik, sangat dibutuhkan di dalam perusahaan. Hal ini bukan akan
memperlancar kegiatan saja, akan tetapi juga menggerakkan perusahaan. Dengan
demikian, komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan perlu dibina,
untuk memperbesar kemungkinan tercapainya tujuan dan sasaran perusahaan.
Membincang
pelaksanaan komunikasi internal, Public
Relations suatu perusahaan memiliki peran vital. Dengan demikian, Public Relations harus menguasai masalah
dasar organisasi, menetapkan program internal yang tepat. Tugas-tugas ini
menjadikan Public Relations kemudian
harus berhubungan dengan hampir setiap anggota organisasinya.
Mengapa Public Relations harus menjalin hubungan
dengan karyawan? Setidak ada beberapa alasan untuk menjawab pertanyaan ini.
Pertama, umumnya karyawan dalam organisasi adalah kelompok yang berjumlah
besar. Kedua, mengatasi rumor yang berkembang di antara karyawan. Ketiga,
karyawan merupakan aset penting bagi organisasi. Keempat, pemerintah maupun
media massa, akan lebih membela kepentingan karyawan daripada kepentingan
perusahaan.
Yang perlu
diketahui Public Relations, bahwa
di dalam organisasi terdapat komunikasi berlangsung secara vertical, horizontal
dan diagonal (Effendy, 2002 : 76). Komunikasi Vertikal misalnya komunikasi yang
dilakukan oleh bawahan pada atasan, baik secara langsung, surat, telepon dan
media lainnya. Sedangkan komunikasi horizontal adalah komunikasi yang dilakukan
pegawai dengan para pegawai, atau antar kepala bagian. Terkahir adalah
komunikasi diagonal, adalah komunikasi yang berlangsung antar pegawai dengan
departemen lain dalam kedudukan yang berbeda, misalnya komunikasi antara
manajer PR dengan supervisor pemasaran.
Berkomunikasi
melalui Majalah Internal
Untuk berkomunikasi
dengan karyawan, ada beberapa media komunikasi yang bisa digunakan, baik secara
langsung maupun melalui media internal (majalah internal, website, email,
telepon dan lainnya).
Membincang media
internal, Frank Jefkins (1996 : 127) menjelaskan, bahwa untuk
menjangkau khalayak tertentu dalam rangka mencapai tujuan Public Relations adakalanya penggunaan media massa (Radio,
Televisi, Koran) tidak sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya terdiri
dari beberapa kelompok kecil saja. Khalayak tersebut adalah adalah para staf
atau anggota organisasi sendiri yang mungkin hanya dapat dijangkau melalui
jurnal atau majalah internal.
Melalui
majalah internal, dapat membuka interaksi dan memberikan kesempatan kepada stakeholder untuk
memberi saran, menyampaikan ide dan harapan ataupun bentuk partisipasi serta
respon lain peningkatan efektivitas dan kreativitas penyelenggaraan program
perusahaan. Dengan
demikian, media ini memegang peran strategis sebagai penunjang kinerja Public Relation sebuah perusahaan. Dapat
dikatakan, majalah internal merupakan media multifungsi - sebagai media
informasi dan komunikasi. Selain itu, majalah internal juga dapat menjadi
simbol eksistensi perusahaan.
Keunggulan
majalah internal sebagai media komunikasi, antara lain : siklus hidup pesan
umurnya relatif panjang, khalayak yang lebih spesifik, mampu menginformasikan
CSR secara lebih detail, dan kualitas hasil tampilan biasanya lebih menarik.
Selain memiliki keunggulan, media ini juga memiliki kelemahan, seperti
keterbatasan khalayak sasaran, dan pesan tidak dapat disampaikan dengan segera.