Jakarta, 25 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Hubungan media (media
relations) dapat dikatakan merupakan fungsi lama dari Public Relations. Namun
sub fungsi ini masih menjadi pusat perhatian dari upaya komunikasi banyak perusahaan.
Praktiknya di lapangan, beberapa perusahaan bahkan menempatkan departemen
khusus untuk menangani sub fungsi ini, dan orang-orang yang bertanggung jawab
di departemen ini harus mampu berurusan dengan media.
Teknologi yang berkembang sekarang ini, telah membantu para praktisi Public Relations untuk berkomunikasi melalui ratusan layanan media. Walaupun kemajuan ini terjadi, yang harus disadari, tak jarang hubungan antara perusahaan dengan media renggan, meski beberapa perusahaan mampu menjalin hubungan baik dengan media, terlebih dengan dukungan para konsultan Public Relations atau komunikasi lainnya.
Peran Strategis Media
Media massa, dimanapun dan kapanpun memiliki sejumlah
fungsi strategis bagi perusahaan. Melalui pemberitaan yang dilakukan
media, pemberitaan ini bisa membentuk opini publik di masyarakat. Akhirnya,
opini publik yang dibangun melalui media dapat mempengaruhi stakeholder
lainnya. Sebagai pembentuk opini publik,
media massa juga memiliki akses untuk memberitakan sesuatu dengan jangkauan
yang sangat luas.
Fungsi media inilah yang sekiranya telah menarik banyak
perusahaan untuk meningkatkan hubungan dengan media massa. Media massa telah dianggap sebagai
sarana yang efektif dalam menyampaikan maksud dan tujuan perusahaan melalui
berita yang dikemas oleh media. Sejalan dengan ini, transparansi kegiatan
bisnis akibat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi modern turut
melatarbelakangi peran media sebagai jembatan informasi antara perusahaan dan stakeholder-nya.
Pentingnya menjalin hubungan
dengan media didasari bahwa persaingan pada saat ini semakin
kompetitif, dimana perusahaan saat ini berada pada lingkungan bisnis yang
sangat dinamis. Karena itu, setiap perusahaan kemudian berupaya mendapatkan
dukungan dari publik dengan melakukan serangkaian program dan kegiatan,
termasuk memanfaatkan media untuk mendukung kegiatannya. Umumnya,
program-program dibentuk agar perusahaan mampu bersaing dan juga untuk
meningkatkan citra perusahaan.
Hubungan Media oleh PR
Public Relations merupakan domain kegiatan yang
mencakup seluruh upaya dalam membangun citra terhadap subyek yang
berkepentingan menghadirkan diri dalam masyarakat. Inti kegiatan Public
Relations adalah menghubungkan perusahaan dengan publiknya, dengan derajat
intensitas sesuai dengan tujuan kehadiran perusahaan.
Dapat dipahami setiap perusahaan kemudian berupaya mengoptimalkan fungsi dan
peran Public Relation dalam membina hubungan baik dengan media massa,
tujuannnya untuk membentuk reputasi maupun meningkatkan citra positif
perusahaan.
Dari adanya
hubungan timbal-balik ini, perusahaan dan media memang saling membutuhkan.
Namun benarkah hubungan yang terjadi benar-benar bersifat mutual dependence?
Sesungguhnya Public Relations suatu
perusahaan lah yang sangat bergantung pada suatu kerjasama dengan media.
Harus diakui,
masalah kredibilitas yang dimiliki oleh media massa dalam membentuk opini
publik atau mengubah suatu sikap publik, sukar bagi Public Relations manapun untuk mempunyai sarana media sendiri yang
dapat berfungsi sebagai surat kabar, misalnya yang dapat menyampaikan informasi
setiap hari.
Hal lain yang perlu disadari, dalam memuat suatu berita
ada perbedaan pandangan antara jurnalis dan Public
Relations. Dimana jurnalis memandang berita sebagai komoditi, sedangkan PR
lebih melihat pada kesan akhir yang ditimbulkan oleh suatu berita. Lain itu,
kekuatan press terletak pada kapasitasnya untuk memilih mana yang merupakan
berita, dalam arti yang dapat memenuhi tuntutan untuk memuaskan para pembaca,
pendengar, atau pemirsa. Dengan adanya tuntutan tersebut, para jurnalis akan
memuat hal-hal yang akan menarik minat audience mereka, bukan apa yang
diinginkan oleh Public Relations.
Untuk mengoptimalkan fungsi hubungan media, mau tidak mau,
Public Relations harus menjalin hubungan baik dengan rekan jurnalis
yang benar-benar di media. Kemudian Public
Relations perlu melakukan riset terkait cerita apa yang layak
dipublikasikan, siapa yang akan menyampaikan pesan tersebut, dan media mana
yang akan digunakan. Setelah riset dan analisis dilakukan, eksekutif yang akan
menjadi narasumber perlu disiapkan untuk pertemuan yang sebenarnya dengan
reporter – melalui press conference ataupun melalui telepon.
Cara yang lain untuk membina hubungan dengan
media, Public Relations dapat
merespon panggilan media terkait permintaan informasi atau membangun
program-program media, seperti media visit, media tour atau ajang
penganugerahan karya jurnalistik yang di Indonesia sudah mulai menunjukkan
geliatnya. (UR)