Jakarta, 15 Maret 2014 - M. Iyus Yusron - Blue Band salah satu merek margarine
produksi PT Unilever Indonesia Tbk kembali berpartisipasi dalam acara “End
Hunger: Walk The World” tahun ini, yang diadakan di Plaza Barat Senayan, pada
hari Minggu, 6 Juni 2010. Dukungan Blue Band terhadap acara ini telah memasuki
tahun ke empat, yang artinya semakin menguatkan misi sosial Blue Band dalam
memberantas kelaparan dan meningkatkan mutu gizi demi mengoptimalkan tumbuh
kembang anak Indonesia.
“End
Hunger: Walk the World” adalah kegiatan global yang serempak diikuti oleh 70
negara yang bertujuan menggalang dana yang akan dipergunakan oleh United
Nations-World Food Programme (WFP) untuk menyediakan bantuan pangan sekolah
bagi sekitar 59 juta anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang pergi ke
sekolah dalam keadaan lapar – sebuah program yang bertujuan sebagai jaring
penyelamat bagi para keluarga miskin yang sangat membutuhkan bantuan pada masa
krisis seperti sekarang ini. Di Indonesia sendiri, tahun lalu (2009) acara ini
berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 700 juta telah WFP salurkan untuk membantu
lebih dari 3.500 anak usia sekolah dasar selama satu tahun.
Inovasi Program
Berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya, di dalam keikutsertaannya tahun ini Blue Band
mengusung sebuah misi istimewa, dimana Blue Band merangkul lima puluh orang
anak jalanan yang berada di bawah naungan Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN)
untuk aktif berpartisipasi. Hal ini ditujukan untuk menumbuhkan semangat
kemanusiaan mereka dalam membantu teman sebayanya yang menderita kelaparan di
berbagai belahan dunia. Bersama dengan ratusan karyawan PT Unilever Indonesia
Tbk. dan ribuan masyarakat lainnya, dengan semangat mereka mengikuti jalan
santai bersama di area Senayan.
Khalayak
dari program ini adalah anak anak sekolah di seluruh di dunia karena program
ini berkerjasama dengan United Nations-World Food Programme (WFP) yang
merupakan menjadi salah program untuk memberantas kelaparan dan meningkatkan
mutu gizi demi mengoptimalkan tumbuh keembang anak Indonesia.
Menurut
saya, program ini merupakan sangat baik dan bagus karena Sarapan bagi anak
ternyata mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah menurut Ronald E.
Kleinman, M.D., dokter spesialis gastroenterologi anak serta pakar nutrisi yang
mengajar di Harvard University, Amerika.
“Secara
rata-rata, anak yang tidak pernah sarapan memiliki daya pikir dan kemampuan
mengingat yang lebih rendah dibandingkan mereka yang makan setiap pagi,” ujar
dr. Kleinman.
Sejumlah
studi membuktikan pernyataan tersebut. Di Inggris, pernah dilakukan serangkaian
penelitian terhadap 600 orang murid mengenai pengaruh kebiasaan sarapan dan
performa anak di sekolah. Hasilnya, dibandingkan rekannya yang terbiasa
menyantap sarapan, anak-anak yang tidak pernah makan pagi ternyata lebih sulit
berkonsentrasi, lambat menanggapi, dan memiliki perhatian amat rendah terhadap
pelajaran. Gerak-gerik mereka juga lebih lamban dan cenderung lekas
tersinggung.
Pentingnya Sarapan bagi Anak
Rutinitas
sarapan berperan pula menghindari risiko obesitas pada anak-anak. Menurut dr.
Sri Nasar, anak yang tidak sarapan cenderung merasa kelaparan sepanjang hari,
lalu makan dalam porsi besar pada jadwal makan siang dan malam. “Juga, mereka
cenderung lebih banyak mengemil makanan yang tidak sehat, seperti permen,
cokelat, dan gorengan, untuk mengatasi rasa lapar. Jika nafsu makan tidak
terkendali, risiko obesitas amat mungkin terjadi,” ujarnya.
Solusi
untuk program ini menurut saya mungkin di adakan menjadi rutin dan intens
mungkin dengan mengadakan acara ini sebulan sekali lalu lebih mengajak
dan merangkul anak anak sekolahan bukan hanya di kota kota besar tetapi di
sebarkan secara merata di kota kota pinggiran atau pelosok karena masih banyak
anak anak kurang bermutu gizi di daerah- daerah terpencil. Lalu dengan
bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk menyadarkan bahwa sarapan di pagi
hari baik dan bagus untuk tumbuh kembang anak terutama anak anak sekolahan
bukan menutup kemungkinan bangsa yang besar dan makmur dilihat dari mutu gizi
dari anak penerus bangsa.