Langsung ke konten utama

Creating Share Value ala Nestle

Jakarta, 15 Maret 2014 - Risa Violani - Perusahaan di berbagai belahan negara selalu mencoba untuk berbagi dengan lingkungan sekitar sebagai kontribusi mereka terhadap negara yang di aplikasikan dalam  Corporate Social Responsibility (CSR). Seperti program CSR yang dilakukan PT. Nestle Indonesia yang berfokus pada 3 aspek diantaranya, Nutrisi, Air, dan Pembangunan Pedesaan. Kegiatan CSR Nestle ini bersifat Creating Shared Value (CSV) yang dianggap sesuai dengan misi Nestle itu sendiri yaitu Menjunjung tinggi pola hidup sehat sehingga diharapkan konsep berbagi nilai ini dapat meningkatkan kesadaran yang nantinya akan dipraktekkan dan dijadikan gaya hidup masyarakat. 

Ragam Kegiatan CSV Nestle

Program nutrisi yaitu Nestle Healthy Kids untuk kebaikan kondisi nutrisi dan kesehatan anak-anak yang lebih baik. Target khalayaknya merupakan anak Sekolah Dasar (SD) karena kebiasaan anak kecil yang masih diubah untuk membuat hidup mereka lebih baik untuk meningkatkan kesadaran nutrisi yang baik serta pengetahuan pada guru agar bisa mengajarkan gaya hidup yang bagus bagi anak-anak. 
Program ini mempraktekkan kebiasan makan dan aktivitas fisik yang baik agar anak-anak tetap bersih dan sehat, menginformasikan pada mereka dengan cara yang menarik agar mereka bisa menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Nestle kampanye hidup sehat ke sekolah dasar, memberi info pilihan makanan sehat, dan menyediakan buku panduan praktis bagi anak-anak mengenai hidup sehat. Saat ini 57 sekolah diseluruh Indonesia dan 27.000 anak sudah menjadi bagian dari program ini sejak tahun 2010. Nestle bekerjasama dengan Asosiasi Nutrisi Indonesia dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam program ini .

Selanjutnya Program air Nestle, yaitu mengurangi penggunaan air internal perusahaan,  daur ulang air serta sumbang surplus air yang targetnya adalah petani sekitar pabrik untuk membantu petani dalam menggarap sawah. Nestle bekerjasama dengan PMI membantu 1.600 masyarakat desa Telagaluhur, Serang-Banten untuk memperoleh akses ke air bersih dan sehat. Proyek tersebut menghasilkan sistem irigasi ramah lingkungan dengan menggunakan air limbah yang telah dikelola.

Kemudian Pembangunan Pedesaan Nestle yaitu Sejak tahun 1975, Nestle telah bekerjasama dengan peternak susu di Jawa Timur untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui direct procurement susu segar yang dihasilkan dan memperbaiki kualitas dan kuantitas susu yang diproduksi para peternak. Kini Nestle membeli kurang lebih 600.000 liter susu setiap hari dari sekitar 300.000 peternak susu di Jawa Timur. Nestle pun memberi pengetahuan akan limbah kotoran sapi yang diubah menjadi biogas. Nestle juga telah bermitra dengan petani kopi di Lampung sejak tahun 1994 untuk memberikan penyuluhan untuk peningkatan jumlah dan kualitas panen dan meningkatkan kesejahteraan petani. Nestle bekerjasama dengan Insititut Penelitian Kopi dan Kakao di Jember dalam proses identifikasi biji kopi yang baik melalui pemetaan genetika. 
 
Menekankan Prinsip CSR 2.0

Menurut saya, program CSR bertajuk CSV ini sangat bagus untuk keberlangsungan perusahaan Nestle dikarenakan setiap programnya sudah mencapai Tujuan CSR yaitu dalam bidang ekonomi, aspek sosial dan lingkungan. Nestle berhasil mengaplikasikan CSR 2.0 yaitu CONNECTED yang tampak pada konteks pengetahuan yang diberikan kepada masyarakat dan karyawan. Kemudian SCALABILITY yang tampak pada kemampuan Nestle bermain dengan skala. Nestle mampu mengetahui kebutuhan masyarakat, khususnya kesehatan . Kampanye nutrisi yang dilakukan sejak dini dapat menjadikan jalan bagi keberlanjutan misi perusahaan. Nestle juga RESPONSIF,  tampak pada konteks lingkungan dimana Nestle proaktif dalam menyelenggarakan program pengetahuan kepada petani agar ternak dan hasil panen dapat berkualitas. Dari segi DUALITY, program Nestle tidak hanya bertujuan untuk kepentingan satu pihak saja namun dua pihak yaitu, masyarakat dan perusahaan baik dalam program nutrisi, air dan pembangunan pedesaan. Ketiganya memiliki keuntungan bagi masyarakat dan perusahaan. Kemudian SIRKULER, program yang dilakukannya berputar, tidak hanya berhenti di satu tahap namun terus berkelanjutan .

KPMG baru saja merillis survei laporan Corporate Social Responsibility (CSR) terbaik di tahun 2013. Survei dilakukan terhadap 4.100 perusahaan di 41 negara. Ini merupakan tahun ke-20 bagi KPMG dalam menyelenggarakan survei laporan CSR . Nestle terpilih menjadi perusahaan yang memberikan informasi dan komitmen terbaik terhadap pelestarian lingkungan dan aspek sosial di peringkat ke tujuh dunia. 
Hanya saja, program CSR Nestle menurut saya kurang dekat dengan anak muda yang merupakan agen terbesar dari bangsa ini. Saran saya hendaknya diadakan program berkelanjutan dari Nestle yang bisa lebih dekat dengan anak muda , bukan hanya anak kecil, petani dan peternak. Bisa dengan pelajar SMP sampai pada mahasiswa. 
Contohnya mengadakan Program seperti Healthy Agent yang berisi anak muda yang nantinya setiap value yang disalurkan bisa sejalan dengan fokus CSR dari Nestle sendiri. Mengikutsertakan anak muda bisa meraup banyak aspek sekaligus baik untuk masyarakat maupun publik internal perusahaan. Anak muda indonesia saat ini dekat dengan berbagai macam komunitas. Ada banyak anak muda indonesia saat ini yang haus akan perubahan dan keberlanjutan sesuatu yang bisa memajukan kesehatan, pendidikan dan lingkungan. 
Dengan mengikutsertakan anak muda, perjalanan misi Nestle bisa semakin lancar, gaya hidup anak muda masa kini pun semakin tertata dengan baik, lingkungan semakin terjaga karena anak mudalah nanti yang akan menjadi penerus kelestarian lingkungan. Alangkah baiknya jika anak muda juga bisa menjadi target dari tiga fokus CSR PT. Nestle Indonesia ini.

Postingan populer dari blog ini

Pemberdayaan Masyarakat dan Bias Program Pembangunan

Jakarta, 1 Juli 2014 (Ujang Rusdianto) - Bukan pembahasan baru, jika pemberdayaan masyarakat harus pula melibatkan masyarakat di dalamnya. Sudah seharusnya pula, bahwa pembangunan di berbagai bidang sekarang ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat. Hal ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Harus kita akui, keberhasilan suatu program pembangunan baik ditingkat pusat maupun daerah tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sebab peran serta masyarakat yang diabaikan dalam pembangunan, rentan dengan penyimpangan-penyimpangan terhadap tujuan dari pembangunan yaitu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan dilibatkannya masyarakat dalam pembangunan diberbagai sektor, diharapkan akan kembali memberikan manfaat kepada masyarakat, dimana masyarakat berkesempatan memberikan pengawasan terhadap pembangunan yang sedang berlangsung. Selain itu, motivasi untuk menjaga dan memelihara hasil-hasil pemban...

Stakeholder Relations (2) : Mengkategorikan Stakeholder Organisasi

Jakarta, 25 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Siapa saja yang dapat dianggap sebagai stakeholder yang sah terhadap operasi perusahaan? Untuk menentukan siapa stakeholders perusahaan Anda, maka sebuah organisasi harus melakukan stakeholders mapping atau analisa stakeholders , atau sebagian menyebutnya pemetaan stakeholders.   Menurut Stakeholder Saliance Model , pengelompokan stakeholder dapat dilakukan berdasarkan tipe sesuai kemampuan mempengaruhi suatu organisasi berdasarkan power, legitimasi dan urgensi yang dimilikinya (Cornelison, 2009 : 50). Model ini sekaligus menunjukkan bahwa pengenalan stakeholder tidak sekedar menjawab pertanyaan siapa stekholder suatu isu tapi juga sifat hubungan stakeholder dengan issu, sikap, pandangan, dan pengaruh stakeholder itu. Legitimasi berkaitan dengan individu/kelompok yang dianggap sah dan berhubungan dengan organisasi. Power terkait kekuatan atau pengaruh yang dimiliki oleh individu/kelompok tersebut. Sedangkan urgency terkait i...

Lebih Dekat dengan Cinematography

Jakarta, 27 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Membincang istilahnya, cinematography (sinematografi) terdiri dua frasa, yaitu “Cinema” berarti Gerak dan “Graphy” berarti menulis, dengan kata lain menulis dalam gerak (written in motion). Maka sinematografi dapat diartikan sebagai proses pengambilan ide, kata-kata, aksi, emosi, nada dan segala aspek non-verbal yang ditampilkan dalam bentuk visual. Didalam sinematografi terdapat tool of cinematografi. Apa saja? Untuk menjawab pertanyaan ini setidaknya ada enam tools, yaitu : Frame, Lens, Lights and Colour, Texture, Movement dan Point of View (POV). Pertama, frame. Framing merupakan pembagian adegan berdasarkan sudut pandang, posisi kamera, persepsi cerita yang ditampilkan dalam sebuah shoot. Kedua. Lens, merupakan bagaimana sebuah gambar mewakili sudut pandang mata. Ketiga, Lights and Colour. Merupakan penggunaan warna dan pencahayaan dalam sebuah pengambilan gambar. Keempat, Texture. Menampilkan detil dari sebuah shoot. Kelima, Mo...