Langsung ke konten utama

Astra : Berbagi Bersama Bangsa Satu Indonesia

Jakarta, 15 Maret 2014 – Jane Linasari - PT. Astra Internasional Tbk pertama kali didirikan sebagai perusahaan perdagangan di sebuah ruang kecil di Jakarta pada tahun 1957. Menginjak usia yang ke-55, merupakan momen yang istimewa dan sekaligus kesempatan yang baik untuk kembali mempertegas kehadiran Astra di Indonesia sebagai salah satu aset bangsa yang berharga.


Meneropong Program CSR Astra
Mengusung tema ‘Berbagi Bersama Bangsa’, HUT ke-55 Astra merupakan momen yang bersejarah untuk dimeriahkan dengan rangkaian penyelenggaraan program CSR sebagai wujud apresiasi Astra serta komitmen untuk tumbuh kembang bersama bangsa Indonesia.
Usia 55 tahun Astra tahun 2012 dirayakan di seluruh Indonesia dengan program khusus kegiatan CSR sebagai wujud dari Berbagi Bersama Bangsa. Peringatan HUT ke-55 Astra ditandai dengan program 55.000 jam Astra Berbagi Ilmu, 55.000 jam Pelatihan Usaha Kecil Menengah, 550.000 pohon Astra untuk Lingkungan, dan 55.000 kantong darah untuk Kesehatan. Seluruh program tersebut tercapai melebihi target yang dicanangkan dengan melibatkan seluruh kelompok bisnis Astra.
Rangkaian kegiatan lainnya, antara lain; Pertama, Jelajah Dunia Astra, sebuah acara edukatif dan hiburan bagi seluruh anggota keluarga, termasuk pelanggan dan karyawan Astra. Kedua, Astra Green Lifestyle, dihadiri lebih dari 15.000 pengunjung yang mengikuti berbagai aksi lingkungan pemilahan sampah dan pembuatan biopori, Eco Exhibition, Fun Bike, uji emisi dan Green Talk. Ketiga, SATU Indonesia Awards, memberikan penghargaan bagi generasi muda Indonesia yang berprestasi dan memiliki kontribusi positif untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Keberlanjutan Program Astra
Bagi Astra, menjadi perusahaan kebanggaan bangsa berarti mampu meraih keberlanjutan usahanya dalam jangka panjang, termasuk dengan sebaik-baiknya mengelola dampak sosial dan dampak lingkungan sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan sinergis dengan masyarakat di lingkungan sekitar instalasi Astra, bagi bangsa dan bagi dunia secara luas. Dengan semangat berpijak pada persatuan Astra mendedikasikan melalui Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (Satu Indonesia) merupakan langkah nyata Astra untuk berkontribusi meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia dalam bidang Pendidikan, Kesehatan. Lingkungan, Usaha Kecil Menengah.
Menurut saya, kegiatan ini dapat memberi kesempatan untuk berkembang dan berbagi bersama melalui karya dan inovasi untuk bermanfaat bagi masyarakat demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia untuk bisa hidup memperbaiki taraf hidup di tengah-tengah era globalisasi saat ini. Wujud semangat untuk tetap hidup dan menjadi kekuatan positif semangat besar masyarakat di negeri ini.
Lebih jauh, kegiatan ini bisa menjadikan usaha yang berkesinambungan dan bermanfaat untuk masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup khususnya pengembangan diri melalui ilmu pengetahuan yang didapat dari sekolah melalui beasiswa, Kesehatan Ibu dan Anak berawal dar mereka lah aset terbesar bagi keluarga akan tercipta lingkungan keluarga yang sehat.
Namun demikian, alangkah baiknya, jika kegiatan yang meliputi 4 Aspek seperti Kesehatan, Usaha Kecil Menengah, Pendidikan, Lingkungan perlu terus menerus dilakukan karena seperti diketahui jika progam ini diberhentikan masyarakat serta lingkungan menjadi tidak diperhatikan lagi kualitas hidupnya sehingga mereka menjadi bersemangat untuk bisa membuat lebih maju taraf kehidupannya dan bisa memajukan bangsa Indonesia dalam pengolaaan 4 aspek ini.
Penanaman pohon misalnya, terus dilakukan dengan tujuan agar masyarakat bisa memberdayakan untuk pengembangan pariwisata yang ada di desa mereka. Selain desa tersebut menjadi lebih bersih dan rapih serta terjaga karena desa ini bisa dijadikan potensi pariwisata yang akan membantu perekonomian warga di sekitar ini dan membantu pelestarian alam.

Postingan populer dari blog ini

Pemberdayaan Masyarakat dan Bias Program Pembangunan

Jakarta, 1 Juli 2014 (Ujang Rusdianto) - Bukan pembahasan baru, jika pemberdayaan masyarakat harus pula melibatkan masyarakat di dalamnya. Sudah seharusnya pula, bahwa pembangunan di berbagai bidang sekarang ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat. Hal ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Harus kita akui, keberhasilan suatu program pembangunan baik ditingkat pusat maupun daerah tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sebab peran serta masyarakat yang diabaikan dalam pembangunan, rentan dengan penyimpangan-penyimpangan terhadap tujuan dari pembangunan yaitu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan dilibatkannya masyarakat dalam pembangunan diberbagai sektor, diharapkan akan kembali memberikan manfaat kepada masyarakat, dimana masyarakat berkesempatan memberikan pengawasan terhadap pembangunan yang sedang berlangsung. Selain itu, motivasi untuk menjaga dan memelihara hasil-hasil pemban...

Stakeholder Relations (2) : Mengkategorikan Stakeholder Organisasi

Jakarta, 25 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Siapa saja yang dapat dianggap sebagai stakeholder yang sah terhadap operasi perusahaan? Untuk menentukan siapa stakeholders perusahaan Anda, maka sebuah organisasi harus melakukan stakeholders mapping atau analisa stakeholders , atau sebagian menyebutnya pemetaan stakeholders.   Menurut Stakeholder Saliance Model , pengelompokan stakeholder dapat dilakukan berdasarkan tipe sesuai kemampuan mempengaruhi suatu organisasi berdasarkan power, legitimasi dan urgensi yang dimilikinya (Cornelison, 2009 : 50). Model ini sekaligus menunjukkan bahwa pengenalan stakeholder tidak sekedar menjawab pertanyaan siapa stekholder suatu isu tapi juga sifat hubungan stakeholder dengan issu, sikap, pandangan, dan pengaruh stakeholder itu. Legitimasi berkaitan dengan individu/kelompok yang dianggap sah dan berhubungan dengan organisasi. Power terkait kekuatan atau pengaruh yang dimiliki oleh individu/kelompok tersebut. Sedangkan urgency terkait i...

Lebih Dekat dengan Cinematography

Jakarta, 27 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Membincang istilahnya, cinematography (sinematografi) terdiri dua frasa, yaitu “Cinema” berarti Gerak dan “Graphy” berarti menulis, dengan kata lain menulis dalam gerak (written in motion). Maka sinematografi dapat diartikan sebagai proses pengambilan ide, kata-kata, aksi, emosi, nada dan segala aspek non-verbal yang ditampilkan dalam bentuk visual. Didalam sinematografi terdapat tool of cinematografi. Apa saja? Untuk menjawab pertanyaan ini setidaknya ada enam tools, yaitu : Frame, Lens, Lights and Colour, Texture, Movement dan Point of View (POV). Pertama, frame. Framing merupakan pembagian adegan berdasarkan sudut pandang, posisi kamera, persepsi cerita yang ditampilkan dalam sebuah shoot. Kedua. Lens, merupakan bagaimana sebuah gambar mewakili sudut pandang mata. Ketiga, Lights and Colour. Merupakan penggunaan warna dan pencahayaan dalam sebuah pengambilan gambar. Keempat, Texture. Menampilkan detil dari sebuah shoot. Kelima, Mo...