Merebut Hati Komunitas Ibu-ibu

Peran Ibu-ibu sangat signifikan bagi masa depan merek yang memilih segmen keluarga. Intinya, kalau pemasar sudah berhasil merebut hati para ibu, seluruh keluarganya bisa juga bisa direngkuh. Apalagi ibu memiliki peran penting dalam keputusan terhadap produk-produk yang dibeli untuk kebutuhan keluarga.

Bagaimana pemasar bisa merebut hati kaum ibu lebih banyak lagi? Caranya dengan senantiasa hadir untuk mereka. Biasanya, ibu-ibu di Indonesia cenderung doyan bersosialisasi dalam rupa komunitas. Entah itu komunitas arisan, komunitas senam, komunitas hobi, komunitas keagamaan, dan sebagainya. Termasuk tentunya komunitas kontemporer yang dibangun secara online, baik melalui jejaring sosial seperti Facebook maupun komunitas offline ketika mereka melakukan kopi darat.

Komunitas merupakan salah satu kanal yang sebaiknya dimasuki oleh pemasar. Melalui komunitas, pemasar akan dengan gampang memasarkan produk dan layanannya. Tentunya, ada beberapa hal yang patut diperhatikan pemasar ketika masuk ke dalam komunitas.

Pertama, pemasar itu harus melakukan konfirmasi lebih dahulu ke dalam komunitas. Istilah Jawanya, pemasar harus lebih dulu minta izin alias "kulo nuwun" untuk terlibat dalam komunitas. Setelah mendapatkan klarifikasi dari mereka, pemasar boleh bergabung dengan segala aktivitas mereka.

Kedua, pemasar harus memahami bahwa komunitas ini beda dengan segmen yang mana segmen itu tidak lagi semena-mena ditarget secara satu arah. Unsur penting dalam komunitas adalah interaksi antar-anggotanya. Interaksi ini bersifat horisontal. Pemasar juga harus bisa masuk dan berinteraksi dengan mereka secara horisontal. Ketiga, interaksi dalam komunitas dibangun dengan percakapan dan berbagi.

Ketika pemasar sudah masuk ke komunitas, komunitas itu bisa menjadi kanal efektif untuk pemasaran. Alasannya, biasanya kaum ibu lebih percaya yang dikatakan oleh teman-teman sekomunitasnya ketimbang percaya pada iklan. Lalu, sebuah produk yang berhasil diperbincangkan oleh ibu-ibu dalam komunitas itu dengan gampang akan menyebar ke lebih banyak orang lagi.

Bagaimana hal di atas dieksekusi dalam program-program pemasaran? Pertama, setiap program komunikasi pemasaran sebaiknya menambilkan sebuah komunitas kaum ibu yang sedang memperbincangkan produk maupun layanan. Kedua, buat kegiatan yang melibatkan kaum ibu. Ketiga, bila pemasar sudah menemukan komunitas ibu yang sesuai dengan mereknya, pemasar itu sebaiknya menciptakan komunitas baru. Maklum, kaum ibu suka berkenalan dengan hal-hal baru, termasuk orang-orang baru. Bahkan, pemasar bisa melakukannya dengan menjalin kemitraan dengan merek lain yang juga memiliki komunitas. Proses co-branding ini juga berpotensi memperkuat dan mengembangkan komunitas.

Baca Selengkapnya : http://www.the-marketeers.com/archives/manfaat-membangun-komunitas-ibu-ibu.html#.UxC5xCemTSg

Translate

More

Search This Blog

Ujang Rusdianto

Ujang Rusdianto
Consultant / Trainer / Public Speaker / Lecturer UMN / Owner Kasa 1 Indonesia

Kontak

Riveira Village
Jl. Riveira Barat No. 27
Tangerang, Banten
Telp : (021) 2222 8658
Mobile : 0878-3855-1988 (Whatsaap)
0821-1376-0538