Iklan : Dalam Kacamata Ekonomi dan Komunikasi

Jakarta, 5 Desember 2014 (Ujang Rusdianto) - Iklan merupakan kegiatan yang terkait pada dua bidang kehidupan manusia sehari-hari, yakni ekonomi dan komunikasi. Dalam bidang ekonomi, periklanan bertindak sebagai salah satu upaya marketing yang strategis. Jadi periklanan merupakan salah satu teknik untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan sehingga menguntungkan produsen atau penjual.
Setidaknya konsep ini dapat kita temukan dari definisi standar periklanan yang telah diungkapkan kalangan ekonom dengan menyebut adanya enam elemen dalam periklanan (Simatupang, 2004 : 6). Keenam elemen tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
Pertama, Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar walaupun beberapa bentuk periklanan seperti iklan layanan masyarakat biasanya gratis, ataupun kalau harus membayar hanya dengan jumlah yang sedikit.
Kedua, Pada iklan terjadi proses identifikasi sponsor, yaitu bahwa melalui iklan bukan hanya menampilkan pesan mengenai kehebatan produk yang ditawarkan, tetapi sekaligus menginformasikan tentang perusahaan yang memproduksinya.
Ketiga, Maksud utama kebanyakan iklan adalah untuk membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya.
Keempat, Periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampai pesan kepada audiens sasaran.
Kelima, Penggunaan media massa ini menjadikan periklanan dikategorikan sebagai komunikasi masal, sehingga periklanan mempunyai sifat bukan pribadi (non-personal).
Keenam, Dalam perancangan iklan harus secara jelas ditentukan kelompok konsumen yang akan menjadi sasaran sehingga dapat berfungsi secara efektif.

Iklan dalam kacamata Komunikasi
Dalam bidang komunikasi, iklan merupakan media komunikasi antara produsen dan konsumen. Aaker (1975 : 3) mengungkapkan bahwa periklanan merupakan proses atau kegiatan komunikasi yang melibatkan pihak-pihak sponsor (pemasang iklan), media massa, dan agen periklanan (biro iklan).
Ciri utama dari kegiatan ini adalah pembayaran yang dilakukan para pemasang iklan, melalui biro iklan atau langsung, kepada media massa terkait atas dimuat atau disiarkannya penawaran barang atau jasa yang dihasilkan pengiklan tersebut.
Dalam suatu iklan, rekayasa unsur pesan sangat tergantung dari siapa khalayak sasaran yang dituju dan melalui media apa iklan tersebut akan disampaikan. Karena itu untuk membuat komunikasi menjadi efektif, pengiklan lebih dulu memahami betul siapa khalayak sasaran mereka, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Mengapa ini penting?
Pemahaman secara kuantitatif dibutuhkan untuk menjamin bahwa jumlah pembeli dan frekuensi pembelian yang diperoleh, akan sejalan dengan target penjualan yang telah ditetapkan. Sedangkan pemahaman secara kualitatif, akan menjamin bahwa pesan iklan yang di sampaikan akan sejalan dengan tujuan pemasaran yang telah ditetapkan.

Translate

More

Search This Blog

Ujang Rusdianto

Ujang Rusdianto
Consultant / Trainer / Public Speaker / Lecturer UMN / Owner Kasa 1 Indonesia

Kontak

Riveira Village
Jl. Riveira Barat No. 27
Tangerang, Banten
Telp : (021) 2222 8658
Mobile : 0878-3855-1988 (Whatsaap)
0821-1376-0538