Menakar Komitmen Pengelolaan Pasar di Kabupaten Siak

https://www.youtube.com/channel/UCpMCoOBh-V2x9grUce_AEIg/

Minggu, 1 Mei 2016 - Keberadaan pasar Tuah Sekato yang terletak di Kampung Benteng Hulu Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, sejak diresmikan pada tahun 2015 lalu, hingga kini masih belum berjalan secara maksimal, bahkan pasar tersebut seolah terlihat kurang diminati oleh para pedagang dan pembeli.

Akibatnya, aktivitas di pasar itu kian hari kian sepi dan lengang, para pedagang yang semula berbondong-bondong membangun kios-kios kecil dan mengisi sejumlah lapak yang tersedia, kini telah banyak yang angkat kaki. Dan lebih memilih untuk berjualan di pasar-pasar lama dan pasar kaget, yang dibuka setiap satu minggu sekali.

Publikasi perawangapokesah.com(1/05/2016) misalnya menyebut, saat ini hanya ada sekitar 4 kios saja yang masih tetap bertahan di pasar Tuah Sekato itu. Sedangkan kios-kios dan lapak yang lain sudah ditinggalkan oleh para penghuninya.

Dengan kondisi tersebut, masyarakat sekitar tentu sangat berharap, Pemkab Siak bisa mencarikan solusi agar para pedagang bisa tertarik kembali untuk berdagang di pasar yang telah disediakan itu. Sehingga keberadaan pasar nantinya benar-benar berjalan sesuai yang diharapkan.

Pembangunan Tak Berdampak

Diakui, sejak Kecamatan Mempura dimekarkan dari Kecamatan Induk yakni Kecamatan Siak beberapa tahun yang lalu, berbagai pembangunan sarana dan prasarana dan infrastruktur baik berupa jalan, jembatan, air bersih, listrik, pendidikan, olahraga dan lain-lain berkembang pesat dari kondisi sebelumnya.
Dengan diresmikannya penggunaan fasilitas pasar ini, tentu diharapkan pelayanan pada masyarakat berupa kebutuhan bahan pokok dapat terpenuhi secara bertahap. Sehingga memperlancar arus barang/produk sebagai salah satu bentuk pelayanan tak langsung kepada masyarakat, sebagaimana arah kebijakan pembangunan Kabupaten Siak, yang tertuang dalam visi jangka menengah tahun 2011-2016.
Sayangnya, Pasar di Mempura yang telah dibangun dengan uang rakyat itu, memang selayaknya dipikirkan bersama, bagaimana agar pasar itu benar-benar bisa berdampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, dan jangan sampai pasar yang telah dibangun dengan dana milyaran, justru keberadaannya tidak memberi dampak apa-apa.
Bagaimanapun, pasar seperti di Mempura, seharusnya memiliki kontribusi yang besar bagi kehidupan masyarakat pedesaan, tidak hanya di bidang ekonomi tapi juga di bidang sosial dan budaya.
Lebih lanjut, pasar bisa diartikan sebagai pintu gerbang yang menghubungkan masyarakat tersebut dengan dunia luar. Hal ini menunjukkan bahwa pasar mempunyai peranan dalam perubahan-perubahan kebudayaan yang berlangsung dalam suatu masyarakat.

Bukan rahasia umum, jika keberadaan suatu pasar yang mampu dikelola secara maksimal, akan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Negeri ini. Semestinya Pemkab Siak melalui Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan bisa segera mencarikan solusi, bagaimana agar pasar itu bisa ramai dan diminati oleh para pedagang. Ini hanya masalah komitmen dan waktu kapan langkah-langkah itu akan dilakukan, bagaimana hal ini akan dilakukan akan menjadi pertanyaan lain, publik menunggu jawabannya. 

Translate

More

Search This Blog

Ujang Rusdianto

Ujang Rusdianto
Consultant / Trainer / Public Speaker / Lecturer UMN / Owner Kasa 1 Indonesia

Kontak

Riveira Village
Jl. Riveira Barat No. 27
Tangerang, Banten
Telp : (021) 2222 8658
Mobile : 0878-3855-1988 (Whatsaap)
0821-1376-0538