Stakeholder Relations (5) : Mengelola Stakeholders Organisasi

Jakarta, 25 Juni 2014 (Ujang Rusdianto) - Manajemen stakeholders akan berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengelola hubungan dengan stakeholders serta membuat berbagai keputusan sehingga dapat meminimalisasi dampak buruk keputusan perusahaan terhadap para stakeholder, dimana keputusan-keputusan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Dalam proses pengambilan keputusan,  suatu isu dapat berhubungan dengan salah satu karakteristik stakeholder atau kombinasi stakeholder tersebut. Semakin luas cakupan wilayah isu dan makin tinggi derajat pengaruh isu terhadap berbagai pihak baik dari segi manfaat maupun resiko, maka akan semakin kompleks stakeholder-nya.

Dua Model Manajemen Stakeholder
Manajemen stakeholder dibutuhkan untuk mengelola berbagai kelompok dan hubungan yang dihasilkan dengan cara yang strategis. Selanjutnya Berman (1999), mengidentifikasi adanya dua model dalam manajemen stakeholders, yaitu Strategic Stakeholder Management Model dan Intrinsic Stakeholder Commitment Model (Rusdianto, 2013 : 41). Kedua model tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
Pertama, Strategic Stakeholder Management Model. Model ini didasari oleh suatu asumsi bahwa tujuan akhir dari suatu korporasi adalah keberhasilannya di pasar. Oleh sebab itu, perusahaan harus mengelola stakeholder sebagai bagian dari lingkungan perusahaan untuk memastikan agar perusahaan dapat memperoleh pendapatan dan laba sesuai dengan target.
Kedua, Intrinsic Stakeholder Commitment Model. Model ini mengasumsikan bahwa hubungan antara manajer perusahaan dengan stakeholder lebih didasarkan kepada komitmen moral dan bukan berdasarkan keinginan perusahaan untuk memanfaatkan para stakeholder untuk mencapai tujuan perusahaan yakni memaksimalkan laba.
Pendekatan stakeholder membuat organisasi memilih untuk menanggapi banyak tuntutan yang dibuat oleh para pihak yang berkepentingan (stakeholder), yaitu setiap kelompok dalam lingkungan luar organisasi yang terkena tindakan dan keputusan organisasi. Menurut pendekatan ini, suatu organisasi akan berusaha untuk memenuhi tuntutan lingkungan dari kelompok-kelompok seperti para karyawan, pemasok, dan investor serta masyarakat.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan analisis stakeholder. Pemetaan dan analisa stakeholder merupakan perangkat (tools) yang vital untuk memperoleh pemahaman mengenai siapa saja para stakeholder yang terlibat dalam komunikasi. Dengan pemahaman itu akan diketahui peran dan kontribusi potensial mereka. Peran dan kontribusi itulah yang menjadi dasar dari keberhasilan partisipasi masyarakat dalam komunikasi.

Baca Selengkapnya dalam Buku :
Ujang Rusdianto, 2013. CSR Communications : A Framework for PR Practitioners, Graha Ilmu : Yogyakarta.

Translate

More

Search This Blog

Ujang Rusdianto

Ujang Rusdianto
Consultant / Trainer / Public Speaker / Lecturer UMN / Owner Kasa 1 Indonesia

Kontak

Riveira Village
Jl. Riveira Barat No. 27
Tangerang, Banten
Telp : (021) 2222 8658
Mobile : 0878-3855-1988 (Whatsaap)
0821-1376-0538