Mengintip Duet Program CSR Unilver

Jakarta, 6 Maret 2016 - Program Pemberdayaan Petani Kedelai Hitam boleh jadi merupakan program Corporate Social Responsility (CSR) andalan Unilever Indonesia. Melalui Yayasan Unilever Indonesia, Unilever Indonesia melaksanakan program pengembangan komunitas petani kedelai hitam sejak tahun 2001.
Menyadari bahwa perempuan memiliki potensi untuk mendorong kemajuan masyarakat, Unilever pun merilis Program Pemberdayaan Perempuan Saraswati sejak tahun 2006 untuk memperkuat Program Pemberdayaan Petani Kedelai Hitam. Dengan demikian, kedua program tersebut dapat memberikan perbaikan taraf hidup keluarga petani secara menyeluruh.
Program tersebut, seperti terbentuk atas dasar kesadaran Unilever bahwa operasi bisnisnya memiliki dampak yang signifikan bagi kehidupan para petani yang terlibat di dalam rantai produksi, salah satunya produksi Kecap Bango.
Seperti di ketahui, salah satu pilar Unilever Sustainable Living Plan (USLP) adalah untuk meningkatkan penghidupan masyarakat. Program ini bisa disebut istimewa, karena program ini bukan saja mengembangkan petani kedelai hitam, melainkan turut menggandeng dan memberdayakan ribuan perempuan. Mulai dari buruh tani, istri petani, dan kelompok sortasi kedelai hitam yang terlibat dalam kegiatan pemilahan kedelai hitam fase paska panen.
Inisiatif itu bermula ketika Yayasan Unilever Indonesia menjalankan program  pengembangan petani kedelai hitam di tahun 2001 untuk menghasilkan kedelai hitam bermutu tinggi kultiver Malika. Program tersebut dilakukan melalui kemitraan dengan tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada.
Program pembinaan petani kedelai hitam dilakukan dengan penyediaan benih unggul, bantuan akses keuangan, teknik penanaman dengan prinsip pertanian berkelanjutan, pendampingan teknis di lapangan, serta jaminan pasar yang pasti bagi hasil panenan mereka.
Hasilnya, kesuksesan Malika tidak hanya membawa dampak positif bagi kehidupan para petani. Namun, juga telah membuka kesempatan bagi para ibu untuk berkembang dan tidak terbatas pada urusan domestik.
Memberdayakan perempuan seperti yang dilakoni Unilever bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain. Karena dapat membawa kebaikan bagi komunitas secara keseluruhan untuk makin mengukuhkan pemberdayaan komunitas petani.
Namun yang tidak bisa dikesampingkan, bagaimana perusahaan juga mampu menggandeng mitra-mitra lokal dan upaya melakukan pengembangan program, tidak hanya mengembangkan Ekonomi dan Sosial tetapi juga turut mendukung pengembangan diri penerima manfaat dan Pengembangan Organisasi seperti dengan mendorong terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUB), Lembaga Keuangan Perempuan (LKP), atau Kelompok Wanita Tani (KWT). Lebih jauh, Obyektifnya diarahkan untuk menciptakan inclusive business model untuk memperkuat UKM dari para kelompok perempuan tersebut.

Translate

More

Search This Blog

Ujang Rusdianto

Ujang Rusdianto
Consultant / Trainer / Public Speaker / Lecturer UMN / Owner Kasa 1 Indonesia

Kontak

Riveira Village
Jl. Riveira Barat No. 27
Tangerang, Banten
Telp : (021) 2222 8658
Mobile : 0878-3855-1988 (Whatsaap)
0821-1376-0538