Menolak Tawaran Bank, Komitmen tumbuh bersama Koperasi

Sudah lama Koperasi ada di negeri ini. Sejarahnya dimulai dari hasil usaha kecil yang spontan dan dilakukan oleh rakyat kecil – dimulai pada abad ke-20. Kemampuan ekonomi yang rendah mendorong para usaha kecil untuk terlepas dari penderitaan. Secara spontan mereka ingin merubah hidupnya melalui koperasi. 
Di Indonesia, regulasi yang mengatur koperasi juga telah dibuat dengan adanya UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Sayang, meski sudah dikenal lama – Koperasi di Indonesia seolah tak bertaji dan Perbankan Asing kian merajalela, bahkan sudah menyentuh persoalan rakyat yang mendasar. Ironi lain, di tengah menjamurnya perguruan tinggi dan jumlah lulusan yang tak terbendung – justru hanya menambah daftar pengagguran di negeri ini. Lihatlah potensi koperasi di sekitarmu, ayo bangkit dan rubah lingkungan menuju kemandirian.

Koperasi Pilar Negara
Kabar baiknya, gerakan koperasi tengah memasuki lapangan baru yang sangat strategis bagi masa depan negeri ini, misalnya berkembangnya Koperasi Siswa atau Koperasi SMK. Ini adalah terobosan untuk mewujudkan Visi 2045: KOPERASI PILAR NEGARA; bahwa pada usia 100 tahun Indonesia merdeka tahun 2045, Koperasi menjadi pilar NKRI dalam lima hal. 
Pertama: Koperasi membangun karakter bangsa berbasis nilai kekeluargaan dan kegotong-royongan, serta nilai-nilai demokratis.Kedua, koperasi mensejahterakan rakyat. Ketiga, koperasi merawat bumi dan sumber daya alam. Keempat, koperasi melestarikan budaya dan kearifan lokal sekaligus memperkuat Bhineka Tunggal Ika. Kelima, koperasi menjadi ‘sabuk pengaman’ bagi batas wilayah NKRI karena rakyat di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar hidup sejahtera.
Sudah sepantasnya, sebagai generasi muda, kita mempelajari dan mempraktikan koperasi. Upaya ini bisa sejalan dengan Revolusi Mental dalam Nawa Cita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebagai turunan nilai-nilai ideologis Pancasila dan Ajaran TRISAKSI Bung Karno, yaitu berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang Budaya.
Koperasi harus dilihat sebagai alat yang efektif untuk membangun peradaban Indonesia baru. Generasi muda yang mengerti dan mempraktikan koperasi inilah yang sebenarnya diimpikan negeri ini. Sudah selayaknya, sebagai generasi muda, kita berprinsip ini: ‘Berorientasi Global, Berjiwa Indonesia, dan Bertindak Lokal. Berorientasi global, maksudnya: produk yang dihasilkan harus mampu bersaing di pasar global. Berjiwa Indonesia, karya-karya yang diciptakan harus bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Jadilah ‘tuan rumah’ di negeri sendiri. Bertindak lokal, menciptakan produk berbasis sumber daya alam maupun budaya lokal. 

Translate

More

Search This Blog

Ujang Rusdianto

Ujang Rusdianto
Consultant / Trainer / Public Speaker / Lecturer UMN / Owner Kasa 1 Indonesia

Kontak

Riveira Village
Jl. Riveira Barat No. 27
Tangerang, Banten
Telp : (021) 2222 8658
Mobile : 0878-3855-1988 (Whatsaap)
0821-1376-0538